Saturday, December 10, 2011
Berdiam seribu basa
Awal November kemaren, selama dua hari berturut-turut laki gw gga mau bicara ama gw. Untuk hal2 lain sih dia bicara, hy masalah satu ini dia gga mau cerita. Masalahnya dia terpilih sebagai juri di pengadilan. Disini, sebagai warga negara, kita wajib melaksanakan tugas sebagai juri jika ditunjuk. Berapa lamanya, tergantung pada tingkat komplikasi masalah yg disidangkan. Selama keputusan sidang belum diputuskan, sang juri dilarang membeberkan masalah tsb. Untung banget deh hy dua hari, gga kebayang kalau sampai seminggu atau sebulan, mengganggu kerja banget, mana kompensasi yg diberikan minimal, hy penggantian biaya bensin doang. Akhirnya di hari kedua, dia bisa bercerita. Kayaknya dia juga lega bisa mencuap2, secara sang istri mulai dari hari pertama udah kepoh banget pengen tau masalah apa sih yg disidangkan? Ternyata masalah dua pria minoritas, mereka tertabrak polisi saat truck yg mereka kendarai belok ke parkiran toko. Saat petugas medik tiba di lokasi kejadian, kedua korban mengaku tidak mengalami kesakitan di bagian leher. Ternyata sembilan jam setelah kejadian, kedua korban mendatangi rumah sakit swasta. Disana mereka menjalani proses scan mendalam, biaya scan sekitar empat ribu dollars. Hasil analisa menyatakan mereka dalam keadaan sehat. Tetapi kedua korban mengaku mereka mengalami kesakitan luar biasa di bagian leher, dalam scala 1 sampai 10, rasa sakit mereka itu di angka 10. Selama beberapa bulan, korban menjalani treatment di chiropractor yg lokasinya di luar kota (ternyata chiropractor ini terkenal 'nakal' dalam arti mereka mau bekerja sama dengan pasien). That answer the question mengapa mereka jauh2 ke chiropractor tsb padahal di kota ini banyak tuh chiropractors lain. Korban mengaku mereka tidak tahu berapa biaya yg telah dihabiskan di chiropractor tsb. Masing2 korban menuntut ganti rugi dari pihak city dalam jumlah yg adzubilah besar, nolnya berendeng-rendeng. Pemikiran gw sama dengan pemikiran laki gw. Mengapa ada tenggang waktu sembilan jam, dari kondisi mereka gga mengalami kesakitan ke kondisi kesakitan luar biasa? Kayaknya sih ada pihak lain yg memberikan idea, berhubung korban tertabrak oleh polisi yg notabene pekerja negara, ada kesempatan nih untuk menerima financial rewards dalam jumlah besar. Pihak kota mengakui kalau mereka bersalah. Menurut pendapat gw sih sang korban kudu nanggung biaya chiroprator secara berdasarkan pemeriksaan scan, mereka gga mengalami cedera. Jadi, decision utk ke chiropractor itu beneran sukarela mereka. Kedua, chiroprator tsb sudah py record jelek; pasti ada kong-kalikong dengan sang korban. Batin gw sih menggerutu, karena dua warga pengen memeras pihak kota, berapa juri kudu meninggalkan pekerjaan mereka. Ampun deh, manalagi keputusan pengadilan, sang korban dapat financial rewards dalam jumlah cukup besar lho.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ooooh aku baru tau klo jari juri kayak di pelem2 amrik itu orangnya ditunjuk dari warga & ga boleh ngomong hihihii... seru juga yah.
ReplyDeletewah ternyata di US, warga negara biasa bisa jadi juri di pengadilan juga? baru tahu
ReplyDeleteCuma mau share pengalaman gw ttg auto accident.
ReplyDeleteNov 2004 gw pernah kecelakaan on the way to work ketika nyetir on a bridge krn snow & slick road condition. Mobil gw spun 180 degree, and while spinning mobilnya ditabrak dr belakang shg mobilnya kedorong & nabrak bridge shoulder.
Kaca passenger's side hancur berantakan & gue dihujani pecahan kaca. Mobil bagian belakang ringsek. Mobilnya totaled (total loss).
Tapi gw tdk merasakan sakit apapun. Gw malah sibuk mikir hr ini mesti bolos kerja & besok pergi kerja pk apa dong? Artinya mesti keluar duit utk beli mobil baru hari itu juga. Wkt ditawari dibawa ke hospital utk check up, gw tolak krn merasa baik2 saja. Pecahan kaca pun tdk ada yg melukai gw. Gw malah minta di drop di dealer Toyota dan langsung beli Camry baru.
Krn msh shocked, gw refused test drive itu mobil, sales nya yg nyetir & gw duduk disebelahnya. Trs gw minta disetirin pulang sama dia & mobilnya langsung masuk garasi. Tp sorenya gw sadar, gw hrs nyoba nyetir lagi klu tdk gw akan takut & trauma nyetir selamanya. Akhirnya gw keluarin tuh mobil dr garasi & took a short drive.
Seharian gw tdk merasakan sakit apapun, tp keesokan harinya ktk bangun tidur gw baru merasakan sekujur tubuh gw sakit, terutama leher krn air bag yg exploded & menghantam muka gw.
Jd menurut gw ada kemungkinan kita tdk mengalami sakit wkt terjadi kecelakaan krn shock, increase level of endorphin, anxiety, etc.
More info about endorphin & auto accident (http://www.maryland-injury-law-advisor.com/what-to-do.html)
Get Necessary Medical Care
Not all serious injuries result in immediate pain or bloodshed. You may not be aware that you have been injured until later. One reason for this is that your body produces a pain killing hormone called endorphin when you are in an accident. Endorphins mask the pain until later.
Seek medical attention as soon as you have symptoms of an injury. Do so no matter how slight your injury seems. You could be injured more seriously than you think. Prompt medical attention could be important.
Continue to see your doctor until you are released from treatment. Each visit not only gives you needed treatment, but the doctor's records of the visits are also evidence which verifies the nature and duration of your injuries. This verification can be very important if you later make a claim for compensation.
You must be completely open and truthful with your doctor when discussing your injuries so you can receive the best possible treatment. However, your conversations with your doctor are not "privileged" in Maryland. They can be used in court.
Chris: Aku pernah tuh pas di stop-ab lagi nunggu green light dihantam dari belakang. Emang sih besoknya baru pegel2. Cuman gga sampe perlu di scan sih. Iya, kasus yg kemaren ini hubby jd juri, berdasarkan hasil scan tuh orang gga apa2. Scannya juga yg detailed banget. Tau deh orang neh macam2 aja.
ReplyDeleteMila:Iya, selama kasusnya belum diselesaikan mereka gga boleh bicara ttg kasus tsb.
ReplyDeleteKevin:Iya, kalau kita gag mau bisa didenda dan dikenakan sanksi.
ReplyDeleteiya keliatannya sih itu nyari2 ya. aji mumpung bisa nge-sue. emang susah dibuktiin kalo masalah sakit leher gitu. gak bisa diliat dari scan.
ReplyDeletesometimes emang bisa aja pas kejadian gak berasa sakit, tapi setelah beberapa jam trus jadi sakit. soalnya bos gua (dia bule) cerita, mertuanya pernah begitu. jadi akhirnya emang hire lawyer untuk nge-sue yang nabrak.
anyway... gua waktu itu pernah lho dapet panggilan jury duty. udah pengen juga dateng, pengen tau kayak apa. hahaha. tapi ya gua gak qualified karena bukan citizen kan. jadi ya cancelled. :D
kirain yg suka ambil kesempatan disini doank ternyata disana juga ada yg begitu ya dan gak tanggung2 lagi aksinya..
ReplyDeletegue kiran suami elo gak ngomong karena lagi ngambek hehe