Saturday, February 4, 2012
Pendidikan agama
Secara garis besar, gw bisa dibilang satisfy dengan mutu pendidikan anak2 di sekolah negeri di sini. Memang sih beda sekolah beda standardnya. Jadi sebelum membeli rumah, kita perlu tau sekolahan di distrik tsb serta bagaimana mutunya. Anak2 gw masuk magnet school, ini agak berbeda sebab sekolah ini gga hanya menerima students yg tinggal di distrik setempat tapi terbuka untuk anak2 dari distrik lain, jadi penerimaan siswa berdasarkan prestasi akademis. Salahsatu teman Indo, mereka tinggal di sebelah selatan kota kita tinggal. Mereka pasutri Indonesia, baru tinggal disini selama 3 thn deh. Teman gw kemaren dulu cerita, dia kaget bener pas dapet laporan dari anaknya yg masih TK. Si anak ini berdoa sebelum makan siang, dan dia ditegur ama bu guru. Bu gurunya bilang gga usah berdoa sebelum makan di sekolah, kalau di rumah sih boleh aja. Pengen marah gga sih dengernya. Pendidikan anak tuh seharusnya dimulai dari rumah. Selama si anak gga ganggu temannya, sebetulnya biarkan aja dia berdoa. Udah pasti deh si guru itu beneran Liberal. Beberapa bulan yg lalu ada kejadian pula di suburb sebelah Utara kota kita. Kepala sekolah melarang sirkulasi informasi program gereja untuk anak2. Yg buat kesel, majoritas penduduk sinikan Nasrani, nah hal2 yg berbau Nasrani gga boleh tapi agama lain yg minority kok boleh. Kalau memang hal2 berbau agama gga diperbolehkan, semua harus diperlakukan sama dong. Untungnya Kepsek di sekolah anak2 gw gga picik pikiran. Malahan menjelang Natal kemaren Matt ngikut caroling di perumahan sekitar sekolah, salahsatu lagu yg mereka nyanyikan itu "O'Holy Night". Beginilah bobroknya society yg dipengaruhi pandangan Liberal. Solusinya? negara ini kudu dipimpin oleh kaum konservative. Gga masalah apa itu Mitt Romney atau Gingrich atau Santorum. Obama? No way jose....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kok begitu ya sil... harusnya kan sekolah mendukung pendidikan agama ya...
ReplyDeleteck ck ck...
mungkin emang begitu bedanya negara maju sama negara kurang maju :-D
Iya, karena sistem pendidikan disini dipengaruhi besar oleh kaum Demokrats mereka yg gga percaya ama agama, mereka yg pro ama aborsi dan mereka yg anti kapitalism dan free market, yah ini lah partainya Obama. Makanya gw sih pengen negara ini dipimpin ama kaum Republicans, krn Republicans ini konservative dan percaya ama agama.
ReplyDeletehah iya kok aneh banget gurunya ya... masa orang mau berdoa gak boleh sih. itu kan hak dia ya...
ReplyDeleteBel, sebenernya kalo kata gue, pemerintah itu aneh ya. Kenapa program mereka itu berlawanan. Gue sangat setuju soal Republican yang anti aborsi dan menanamkan pendidikan agama, tapi gue gak setuju sama mereka yang habisin dana gila-gilaan untuk perang. Seandainya kebijakan baik dari Democrat and Republican itu digabung, yang bagus-bagusnya aja, gue rasa Amerika bisa lebih kuat lagi loh. Tapi kenapa sih, mereka harus selalu berlawanan dan take sides? *bingung*
ReplyDeleteArman:Iya neh yg namanya wabah Liberal, yg berbau agama majority malah gga boleh. Liat aja deh di tempat umum, yg namnya kata Merry Christmas diganti ama Happy Holidays.
ReplyDeleteLeony: Sebetulnya pemerintahan Obam juga gga ada bedanya sih dengan Bush mengenai dana perang. Malahan dibawah Obama kita ikut campurtangan ama urusan dalam negeri Libia. Kalau menurut gw sih emang dana perang itu gga sedikit, apa boleh buat daripada masyarakat tidak berdosa menjadi korban kelompok teroris. Ngerikan bayangin North Korea, Iran dsbnya punya nuclear weapons. Obama neh selain dana perang tinggi, dana untuk bagi2 duit ke masyarakat males banyak juga belum lagi kebijakan "Green' dia, nyebelin kan buang2 duit 50 billions untuk smoething green yg jelas2 gga menguntungkan.
ReplyDeletewaduh koq begitu yach ga bole doa? soal skolahan, memangnya disini cuman bole sekolah di distrik sendiri yach? maksud g ga smua skolahan mau terima dari distrik lain gitu *maklum belum punya anak, buta banget dech soal beginian.
ReplyDelete